Overtourism: Fenomena dan Pengendalian Dampak

Kemajuan sektor pariwisata telah memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi dan pelestarian budaya suatu daerah. Namun, dampak negatif overtourism seringkali terabaikan, padahal hal ini berdampak signifikan pada kualitas hidup penduduk setempat. Pemerintah lokal memiliki peran penting dalam mengendalikan dampak negatif overtourism agar pariwisata tetap memberikan manfaat bagi daerah tanpa merugikan penduduk setempat. Artikel ini mengacu pada hasil penelitian Garcia-Buades et al (2022) yang mencoba untuk memahami bagaimana dampak Overtourism terhadap kualitas hidup penduduk lokal.

Bagaimana Overtourism Mempengaruhi Kualitas Hidup Penduduk

Overtourism yang tidak terkontrol dapat menimbulkan perasaan penarikan diri dan ketidaknyamanan bagi penduduk setempat. Hal ini terjadi karena penduduk merasa tidak nyaman dengan adanya kerumunan wisatawan, hiruk-pikuk kegiatan wisata, serta aktivitas yang mengganggu ketenangan lingkungan tempat tinggal mereka. Perasaan penarikan diri ini dapat memicu perasaan cemas, stres, dan bahkan depresi.

Dampak lingkungan yang diakibatkan oleh overtourism juga tidak dapat diabaikan. Kerusakan lingkungan yang terjadi, seperti sampah yang menumpuk, kerusakan alam, dan polusi udara, dapat berdampak pada kualitas hidup penduduk setempat. Mereka harus merasakan dampaknya sehari-hari, seperti sulitnya mendapatkan air bersih, terganggunya kesehatan akibat polusi udara, dan lain-lain.

Dampak sosial dan budaya yang ditimbulkan oleh overtourism juga dapat mengganggu kualitas hidup penduduk setempat. Aktivitas wisatawan yang terlalu ramai dan mengganggu kehidupan sosial penduduk lokal dapat membuat penduduk merasa tidak lagi merasa dihargai. Perubahan sosial juga dapat terjadi, seperti hilangnya nilai budaya dan tradisi akibat banyaknya wisatawan yang kurang menghargai dan menjaga budaya setempat.

Dampak ekonomi juga dapat dirasakan oleh penduduk setempat. Biaya hidup dapat meningkat karena harga-harga bahan pokok dan jasa naik akibat tingginya permintaan wisatawan. Selain itu, mereka juga harus bersaing dengan wisatawan dalam memperebutkan sumber daya, seperti air dan makanan.

Sebagai contoh kasus, overtourism di Bali telah menimbulkan dampak negatif pada kualitas hidup penduduk setempat. Kerumunan wisatawan yang tidak terkontrol telah menyebabkan kemacetan, kerusakan lingkungan, dan kekurangan air bersih. Pemerintah lokal telah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan overtourism, seperti melakukan regulasi terhadap pengelolaan tempat wisata dan infrastruktur pendukungnya.

Upaya Pemerintah Lokal dalam Mengendalikan Overtourism

Penataan ruang dan infrastruktur yang baik dapat memb membantu mengendalikan dampak negatif overtourism. Pemerintah lokal dapat mengatur pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, seperti membangun tempat parkir, jalan, dan sanitasi yang memadai. Peningkatan fasilitas dan layanan yang memadai dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan, sehingga mereka tidak merasa terlalu mengganggu kehidupan penduduk lokal.

Regulasi terhadap pengelolaan tempat wisata juga sangat penting untuk mengendalikan dampak negatif overtourism. Pemerintah dapat melakukan pengawasan terhadap jumlah wisatawan yang masuk ke suatu tempat wisata, agar tidak terlalu padat dan tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan kualitas hidup penduduk setempat. Mereka dapat melakukan regulasi terhadap kegiatan wisatawan, agar tidak mengganggu kehidupan sosial dan budaya penduduk lokal.

Sebagai regulator, pemerintah lokal juga dapat mengambil tindakan dalam pengaturan jumlah penginapan dan pelayanan wisata lainnya, seperti restoran, sehingga terjadi keseimbangan antara jumlah wisatawan dan infrastruktur pendukung yang tersedia. Hal ini dapat membantu mengurangi kemacetan dan meminimalkan dampak negatif pada lingkungan serta kualitas hidup penduduk setempat.

Salah satu contoh upaya pemerintah pemerintah lokal dalam mengendalikan overtourism dapat terlihat dari apa yang dilakukan di Kota Dubrovnik, Kroasia. Kota Dubrovnik menerapkan batas jumlah wisatawan yang dapat masuk ke kota tua setiap hari. Selain itu, pemerintah lokal juga membatasi jumlah kapal pesiar yang dapat berlabuh di pelabuhan kota. Hal ini dilakukan untuk mengurangi dampak negatif overtourism pada lingkungan dan kualitas hidup penduduk setempat.

Bagaimana Keputusan Pemerintah Lokal Mempengaruhi Kuantitas dan Kualitas Pariwisata

Keputusan pemerintah lokal dalam mengatur pariwisata dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas pariwisata serta kualitas hidup penduduk setempat. Regulasi yang terlalu ketat dapat membuat jumlah wisatawan menurun, namun regulasi yang terlalu longgar dapat menimbulkan dampak negatif overtourism. Oleh karena itu, pemerintah lokal harus mempertimbangkan dengan baik dalam mengambil keputusan terkait pengaturan pariwisata.

Pemerintah lokal dapat mengambil langkah-langkah dalam meningkatkan kualitas pariwisata, seperti mempromosikan produk pariwisata yang berkelanjutan, mengembangkan destinasi wisata yang ramah lingkungan, dan meningkatkan kualitas pelayanan wisata. Hal ini dapat membantu menarik wisatawan yang berkualitas, sehingga tidak menimbulkan dampak negatif overtourism.

Pemerintah lokal di Kota Amsterdam, Belanda, telah mengatur jumlah wisatawan dengan menetapkan batas maksimal penginapan yang tersedia. Hal ini dilakukan untuk mengurangi dampak negatif overtourism, seperti kerumunan wisatawan dan kerusakan lingkungan. Pemerintah juga mempromosikan produk pariwisata yang berkelanjutan, seperti wisata sepeda dan kafe ramah lingkungan. Hal ini dapat menarik wisatawan yang berkualitas dan tidak menimbulkan dampak negatif overtourism.

Membangun Inisiatif untuk Menarik Wisatawan yang Berkualitas

Membangun inisiatif untuk menarik wisatawan yang berkualitas dapat membantu mengurangi dampak negatif overtourism pada kualitas hidup penduduk setempat. Pemerintah lokal dapat membangun inisiatif untuk menarik wisatawan yang lebih bertanggung jawab dan peduli pada lingkungan, seperti mempromosikan wisata berkelanjutan atau menawarkan paket wisata yang berfokus pada edukasi lingkungan.

Mendorong kegiatan wisata selain pada musim panas yang ramai dapat membantu mengurangi dampak negatif overtourism pada musim panas. Misalnya, mempromosikan kegiatan wisata selama musim dingin atau musim semi, seperti menikmati pemandangan bunga-bunga sakura, dapat membantu mengurangi kerumunan wisatawan pada musim panas. Hal ini juga dapat membantu menghasilkan pendapatan bagi penduduk setempat, sehingga dapat mengurangi dampak ekonomi negatif yang ditimbulkan oleh overtourism.

Di Kota Tromsø, Norwegia, pemerintah lokal telah membangun inisiatif untuk menarik wisatawan yang lebih bertanggung jawab dan peduli pada lingkungan. Inisiatif tersebut antara lain adalah mempromosikan wisata berkelanjutan, seperti wisata ke tempat pengamatan aurora yang ramah lingkungan. Pemerintah lokal juga mempromosikan kegiatan wisata selain pada musim panas yang ramai, seperti kegiatan wisata musim dingin, seperti naik ski dan snowboard.

Kesimpulan

Overtourism adalah masalah yang kompleks dan mempengaruhi kualitas hidup penduduk setempat. Pemerintah lokal memiliki peran penting dalam mengendalikan dampak negatif overtourism agar pariwisata tetap memberikan manfaat bagi daerah tanpa merugikan penduduk setempat. Penataan ruang dan infrastruktur yang baik, regulasi terhadap pengelolaan tempat wisata, serta pembangunan inisiatif untuk menarik wisatawan yang berkualitas dapat membantu mengurangi dampak negatif overtourism pada kualitas hidup penduduk setempat.

Kita dapat belajar dari contoh kasus di berbagai negara yang telah mengambil langkah-langkah dalam mengendalikan dampak negatif overtourism. Keberhasilan upaya pengendalian overtourism tentu tidak dapat diraih dengan cepat. Perlu waktu dan konsistensi dari pemerintah lokal untuk menerapkan berbagai kebijakan dan inisiatif yang efektif dalam mengendalikan dampak negatif overtourism. Namun, keberhasilan pengendalian overtourism juga bergantung pada dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat dan para pelaku pariwisata. Kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan dapat membantu mengurangi dampak negatif overtourism. Para pelaku pariwisata juga dapat berperan aktif dalam mengendalikan dampak negatif overtourism, seperti memberikan edukasi dan mempromosikan wisata berkelanjutan.

Dengan mengambil langkah-langkah yang tepat dalam mengendalikan dampak negatif overtourism, kita dapat menciptakan pariwisata yang lebih berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi penduduk setempat serta wisatawan. Sebagai konsumen pariwisata, kita juga dapat berperan aktif dalam mengurangi dampak negatif overtourism dengan menjadi wisatawan yang bertanggung jawab dan peduli pada lingkungan.

Referensi:

  1. Garcia-Buades, M. E., Garcia-Sastre, M. A., & Alemany-Hormaeche, M. (2022). Effects of overtourism, local government, and tourist behavior on residents’ perceptions in Alcúdia (Majorca, Spain). Journal of outdoor recreation and tourism39, 100499.
  2. Gössling, S., Scott, D., & Hall, C. M. (2020). Tourism and water: interactions, impacts, and challenges. Channel View Publications.
  3. Stylidis, D., Biran, A., Sit, J., & Szivas, E. (2020). Residents’ support for tourism development: The role of residents’ place image and perceived tourism impacts. Journal of Destination Marketing & Management, 15, 100409.
  4. Teye, V., Sirakaya-Turk, E., & Sonmez, S. F. (2020). Residents’ attitudes toward tourism development: A literature review with implications for tourism planning. Journal of Hospitality and Tourism Management, 43, 19-30.

Tinggalkan Balasan

id_IDIndonesian